Makalah | Konsep Dan Ruang Lingkup Geografi Sosial

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi Sosial mempunyai objek studi aktifitas manusia sebagai bagian geosfer meliputi perbedaan dan persamaan aktifitas manusia dengan lingkungannya yakni lingkungan alam dan lingkungan sosial (Hasil Seminar Lokakarya Geografi di Semarang, 1988). Geografi sebagai ilmu spesifik tentang geosfer tentu saja kajian geografi sosial lebih menekankan kegiatan manusia sebagai aspek pokoknya tidak dapat dilepaskan dari aspek lingkungan alam. Konsep tersebut sesuai dengan geografi yang menekankan „antropocentris‟ (Sumaatmaja, 1988). Di era kemajuan ilmu dan teknologi geografi sosial senantiasa dituntut mampu mengkaji fenomena aktifitas manusia sesuai dengan perkembangan peradaban manusia yang terus berlangsung mengiringi dinamika perkembangan ilmu itu sendiri. Pengembangan geografi sosial agar memiliki kemampuan merespon secara kondusif dalam mengikuti dinamika perubahan dari waktu ke waktu tentang aktifitas manusia di muka bumi ini tetap diperlukan. Pengembangan terus dilakukan sepanjang tidak mengancam eksistensi geografi untuk memberikan kontribusi nyata dalam pemecahan persoalan kemanusiaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan umat manusia.

B. Rumusan Masalah
Geografi sosial mengkaji tentang hal hal yang berhubungan erat dalam kehidupan sosial seperti manusia sebagai individu maupun golongan dan juga lingkungan alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta hubungan dan pengaruh timbal balik manusia dengan lingkungan alam serta hubungan manusia dengan manusia.


C. Tujuan Masalah
Dapat mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai geografi sosial,apa apa saja yang di kaji didalamnya .

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Geografi Sosial
Kajian konsep geografi diterapkan pada berbagai lingkungan geografi sesuai tingkat perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan penguasaan teknologi, interaksi manusia dengan lingkungan, studi wilayah, permukaan bumi sebagai lingkungan hidup dimana manusia dapat memanfaatkan sumberdaya alam. Geografi sosial mengkaji tentang kaitan kriminalitas dan kemiskinan, kesehatan dan perlindungan terhadap kesehatan, serta variasi dari pergerakan sosial yang menjadikan awal perubahan sosial dan politik.

Geografi manusia merupakan cabang geografi yang mempelajari tentang aspek keruangan yang dijadikan sebagai tempat terjadinya aktivitas manusia. Geografi manusia terbagi menjadi beberapa cabang yaitu geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman, dan geografi sosial. Geografi manusia disebut juga dengan istilah geografi sosial mayor. Adapun geografi sosial yang cabangnya terdiri atas kajian geografi manusia disebut geografi sosial minor.

Terdapat perbedaan mendasar di antara geografi manusia dengan geografi sosial minor dalam keluasan pembahasannya. Kajian dalam geografi manusia ditunjang oleh ilmu politik, ekonomi, dan sosiologi. Selain ilmu-ilmu penunjang yang telah disebutkan, dalam geografi dikenal dengan teknik penunjang untuk melakukan analisisnya. Teknik penunjang tersebut antara lain mencakup kartografi yaitu ilmu tentang perpetaan, penginderaan jauh (ilmu tentang pemantauan jarak jauh objek-objek geografis) dan sistem informasi geografis yaitu ilmu tentang analisis fenomena-fenomena geografis dan nongeografis terhadap suatu wilayah dan peruntukannya.

Geografi manusia merupakan cabang geografi dengan kajian aspek keruangan gejala di muka bumi, manusia sebagai pokok kajian (meliputi aspek kependudukan, ekonomi, politik, dan sosial budaya). Geografi sosial sebagai studi tentang relasi sosial dan struktur keruangan, geografi mentransfer teori sosial (Johnston et al, 2000)

Geografi sosial memperhatikan analisa spatial dalam menganalisa permasalahan sosial, geografi sosial memperhatikan pentingnya ruang sebagai tempat kehidupan dan institusi sosial, struktur sosial serta relasi sosial (Gregory & Urry, 1985)

B. Unsur- unsur Geografi Sosial
1. Manusia, sebagai individu maupun golongan

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. 

Manusia / umat manusia secara luas dalam geografi berbeda dari geografi fisik dalam hal ini memiliki fokus lebih besar pada pola belajar tidak berwujud atau abstrak sekitar aktivitas manusia dan lebih menerima metodologi penelitian kualitatif. Ini mencakup dengan kompas manusia, politik, budaya, aspek sosial dan ekonomi dari ilmu-ilmu sosial.

2. Lingkungan alam
Termasuk lingkungan alam adalah tanah, air, udara yang ada di atasnya, dan segala jenis kekayaan alam yang ada di dalamnya. Manusia tidak akan dapat hidup tanpa alam. Segala jenis kekayaan yang dibutuhkan manusia ada di negara kita. Ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib kita syukuri dan kita lestarikan. Tidak semua negara mempunyai kekayaan alam yang melimpah. Indonesia mempunyai tanah yang subur, hasil hutan yang melimpah, ikan yang banyak dan lain sebagainya. Kekayaan alam yang melimpah bila tidak dipelihara dengan baik maka akan menimbulkan bencana misal hutan yang gundul akan menimbulkan banjir, penggalian tanah yang tidak terorganisir akan menimbulkan tanah longsor. Ada kekayaan alamyang dapat diperbaharui ada pula yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itulah manusia harus memanfaatkan kekayaan alam seefisien mungkin, tidak dihabiskansaat ini, tetapi juga dipikirkan anak cucu kita kemudian. Hutan yang sudah gundulsupaya ditanami lagi dan seterusnya.

3. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam dan antara manusia dengan manusia
Hubungan timbal balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan manusia dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan timbal balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana selain dapat menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat menjamin kebutuhan dan kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya. disadari atau tidak, keseimbangan dalam lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan alam dapat terganggu karena ulah manusia itu sendiri.

C. Bidang Geografi Sosial
1.Pembangunan

Pembangunan adalah studi geografi bumi dengan mengacu pada standar hidup dan kualitas hidup penduduk manusia, studi lokasi, distribusi dan organisasi spasial dari aktivitas ekonomi di seluruh bumi. Subyek yang diteliti sangat dipengaruhi oleh pendekatan metodologis peneliti itugeografi Pemasaran

2.Ekonomis 
Geografi Ekonomi meneliti hubungan antara sistem ekonomi manusia, negara, dan aktor-aktor lain, dan lingkungan biofisik.

3.Kesehatan 
Geografi Kesehatan adalah aplikasi informasi geografis, perspektif, dan metode untuk penelitian kesehatan, penyakit, dan perawatan kesehatan.

4.Historis 
Geografi Sejarah adalah ilmu yang mempelajari manusia, fisik, fiksi, teoretis, dan "nyata" geografi masa lalu. Sejarah geografi studi berbagai isu dan topik. Sebuah tema umum adalah studi tentang geografi dari masa lalu dan bagaimana tempat atau wilayah perubahan melalui waktu. Banyak ahli geografi sejarah studi pola geografis melalui waktu, termasuk bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan menciptakan lanskap budaya.

5.Politik 
Geografi politik berkaitan dengan studi dari kedua hasil rata spasial proses politik dan cara-cara di mana proses politik itu sendiri dipengaruhi oleh struktur ruang.Seperti Pemilu geografi, geopolitik, geografi geografi dan Militer Strategis

6.Populasi 
Penduduk geografi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang variasi spasial dalam distribusi, komposisi, migrasi, dan pertumbuhan populasi berhubungan dengan sifat tempat.

7.Pariwisata
Geografi Pariwisata adalah studi tentang perjalanan dan pariwisata sebagai sebuah industri, sebagai aktivitas manusia, dan terutama sebagai pengalaman tempat-berbasis. Seperti geografi Transportasi

D. Kontribusi Geografi Sosial
Mengkover variasi fenomena (produksi pertanian dan keamanan pangan, perubahan kependudukan, penyebaran penyakit, manajemen sumber daya, polusi lingkungan, perencanaan regional, simbolisasi bentang lahan). Mencari jawaban atas mengapa dan bagaimana hubungan timbal balik antara faktor geografi terkait fenomena alam, sosial, ekonomi, politik dan budaya.

Selain itu geografi sosial mengkaji segala permasalahan yang kerap dialami oleh manusia. Kontribusi geografi sangatlah dibutuhkan oleh manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Baik yang berkaitan dengan lingkungan maupun manusia itu sendiri. 

E. Geografi Sosial Dalam Teori dan Kajian Sosial 
Peranan geografi dalam kajian geosfer meliputi atmosfer berkaitan dengan ilmu cuaca, ilmu iklim. Lithosfer mendalami tentang stratigrafi, mineralogi, konfigurasi topografi, struktur dan jenis batuan maupun proses terjadi, pembetukan, penyebaran dan implikasinya di dalam penggunaan lahan, konservasi tanah maupun kajian sumber daya lahan. Hidropsfera berkaitan dengan hidrografi berkenaan dengan air di permukaan bumi; terdapatnya, penyebarannya, sirkulasinya, kualitasnya termasuk relief permukaan bumi di wilayah pantai, berbagai aktifitas gelombang. Biosfer menekankan keberadaan fauna dan flora maupun penyebarannya di permukaan bumi. Antroposfer menekankan pada kajian manusia dan segala aktifitasnya di permukaan bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya. Keseluruhan analisis interaksi, integrasi, interdependensi dan interelasi antar fenomena dengan analisis; keruangan, kelingkungan dan kewilayahan merupakan ciri khas yang dimiliki kajian geografi (Johnston, 1983; Harvey dan Holly, 1981; Jensen, 1984; Hagget, 1984; Bintarto dan Surastopo, 1984, Sumaatmadja, 1984 dan Daldjoeni, 1996). 

Menempatka geografi di bawah ilmu sosial mengedepankan kajian geosfer dengan pusat perhatian geografi pada antroposfer berarti memperhatikan kegiatan manusia di muka bumi dengan melihat unsur geosfer sebagai wahana. Geografi sebagai ilmu sosial dalam pengembangan ilmu saat ini mulai selaras dengan penerapan paradigma humanisme yang mengedepankan pendekatan kualitatif dengan eksistensialisme dan fenomenologi. Geografi pasca 90 an mengembangakan permasalahan dengan mempresentasikan pendekatan geografi dan etnografi dalam sistem informasi geografi dan kebudayaan. Politik posmodern termasuk sejarah dan prediksi masa depan serta geografi tentang feminisme dan orientasi pasca kolonial menjadi trend geografi pasca 90 an. Demikian pula psikologi dan sexualitas dikaitkan dengan pengaruh alam dan lingkungan, kesehatan dan tempat menjadi perhatian dalam pengembangan geografi (Dear dan Flusty, 2202). Hubungan keruangan dan masyarakat dengan mengadopsi teori sosial dengan maiinstream ilmu sosial dan psikologi menjadi perhatian penting dalam geografi sebagai ilmu sosial. Perhatian geografi juga mengarah pada apresiasi dan diversifikasi teori dari berbagai dimensi dalam kajian empirik aktifitas sosial dalam ruang tertentu di muka bumi. Teori yang dipergunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer sudah sejak lama sebenarnya mengacu pada teori sosial dalam kaitanya dengan pemanfatan ruang dari waktu ke waktu. Christaller dengan “Central Place In South Germany” mengenai penyebaran pemukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya menjadi salah satu teori yang masih dimanfaatkan dalam kajian geografi. Penyebaran yang kadang bergerombol atau berkelompok dan terpisah di kemukakan dalam Teori Tempat Yang sentral (Central Place Theory) di perkuat oleh Losch yang mengemukan konsep dan teori serupa (Johnston, 1983) Teori ini populer dalam kajian ekonomi yang termasuk konsorsium “human science”. 

Konsep pelayanan berdasarkan aspek keruangan kepada penduduk dengan menempatkan aktivitas pada herarki pemukiman yang luasnya meningkat dan lokasinya ada pada simpul simpul jaringan heksagonal. Von Thunnen dengan beberapa asumsi seperti kota pasaran harus berlokasi terpencil di pusat suatu wilayah homogen secara geografis; biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak dengan transportasi pengangkutan hasil dari tempat produksi ke kota; setiap petani di kawasan sekeliling kota pasaran menjual kelebihan hasil pertaniannya ke kota dan biaya transportasinya menjadi tanggungan sendiri; petani cenderung memilih jenis tanaman yang menghasilkan profit maksimal. Model Von Thunnen berdasarkan economic rent menghasilkan tata guna lahan yang di susun zone konsentris dijadikan wacana dalam geografi untuk telaah lokasi pertanian. Teori Von Thunnen banyak disitir untuk memahami fenomena geosfer dala kajian geografi. Teori geografi banyak menggunakan teori yang dikembangkan dalam rumpun ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, sejarah, politik dan antropologi memperkuat posisi geografi sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam ilmu sosial. Teori lokasi industri Webber, teori perkembangan pola tata guna lahan kota dari Burgges dan teori sektoral tata guna lahan kota dari Hoyt merupakan beberapa teori yang diadopsi dalam geografi menggunakan analisa keruangan, kelingkungan dan kewilayahan (Hammond dan Whynne, 1979). Untuk menjelaskan fenomena keruangan dengan dimensi waktu masih banyak teori yang dikembangkan dalam ilmu sosial menjadi wacana dalam geografi. 

Geografi dalam rumpun ilmu sosial banyak mengembangkan teori sosial meliputi kependudukan, kebudayaan dan perilaku menyoroti tentang proses ekonomi, proses sosial, proses politik dan proses psikologi (Fielding, 1984). Dasar pengembangan geografi sebagai ilmu yang menekankan aspek kegiatan manusia di muka bumi dengan aspek geosfer (lithosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer) sebagai tempat kegiatan manusia merupakan wacana kerangka acuan untuk meletakkan geografi sebagai ilmu sosial. Adopsi dan aplikasi teori teori sosial untuk analisis dan pengembangan geografi diharapkan lebih menguatkan geografi sebagai ilmu sosial. Diharapkan dengan pendekatan khas geografi dapat secara dinamis menjawab persoalan sosial sesuai dinamika yang terjadi pada perkembangan sosial di masyarakat. Geografi bukan dicirikan oleh materi yang dikaji dan pertanyaan tentang apa itu geografi melainkan oleh cara menjawab pertanyaan (Sutanto, 2000). Bagaimana suatu persoalan dapat dijawab melalui langkah dan pendekatan geografi sehingga dapat memaparkan solusi atas fenomena tersebut akan menjadikan geografi memiliki arti penting. Langkah yang perlu diperhatikan mencari jawaban atas permasalahan yang kian kompleks dengan metode dan pendekatan khas geografi. Dinamika kehidupan manusia di muka bumi merupakan objek studi menarik dan terus berkembang sehingga memerlukan inovasi agar dalam aplikasi dan pengembangan geografi sebagai ilmu sosial dengan tetap berpegang pada metode dan pendekatan geografi tidak mengalami ketertinggalan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Selaim manusia itu bergantung pada manusia lainnya juga bergantung pada alam sekitarnya. Untuk itu manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan manusia lainnya.

Geografi sosial mengkaji segala aspek yang berkenaan dengan segala aspek aktivitas yang dilakukan manusia. Dengan adanya kajian ini, manusia mendapatkan manfaat yang lebih bervariasi dan aktivitas yang bervariasi pula.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Putra. 2009. Konsep dan ruang lingkup geografi sosial Diakses
  2. Dari:http://putracenter.net/2016/02/07/konsep dan ruang lingkup geografi sosial
  3. Redaksi tabloit diplomasi. 2012. Geografi sosial beserta konsep dan ruang lingkupnya.
  4. Diakses dari: http:// www.tabloit diplomasi.org.
  5. http://Konsep dan ruang lingkup geografi sosial.org
  6. http://Geografi sosial indonesia.org
  7. http://Kajian mengenai konsep dan ruang lingkup geografi sosial.org
  8. http://Mengenal lebih jauh tentang geografi sosial.com

Author:

Facebook Comment