Sejarah Ekonomi Menurut Para Ahli

BAB III
SEJARAH EKONOMI
Oleh: Sutarno, Sunarto, Sudarno


3.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pengertian pembangunan ekonomi yang lain adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa, pengertian ini yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita.

Dari kedua pengertian di atas, jika dikaji lebih mendalam, terlihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat oenting. Ketiga sifat penting pembangunan itu adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi terus-menerus.
b. Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita.
c. Pembangunan ekonomi merupakan kenaikan pendapatan per kapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang.


3.2 Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi
A. Tujuan Pembangunan Ekonomi

Di negara-negara maju, masalah pembangunan ekonomi yang dihadapi adalah upaya meningkatkan perkembangan ekonomi pada masa mendatang atau upaya untuk memepertahankan perkembangan ekonomi yang sudah dapat dicapai.

Lain halnya dengan permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang. Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah bagaimana meningkatkan perkembangan ekonomi untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju. Pokok masalah pembangunan ekonomi terletak pada masyrakat dan negara-negara sedang berkembang. Salah satu ciri pokok negara-negara sedang berkembang adalah “kemiskinan” meliputi:

1. Miskin akan modal;
2. Miskin tenaga ahli ;
3. Miskin akan tenaga-tenaga usahawan yang cakap (entrepreuneur).

Dari uraian di atas, kita ketahui bahwa tujuan utama pembangunan ekonomi haruslah memperhatikan nasib kaum miskin atau yang lebih populer dikenal dengan “Program Pengentasan Kemiskinan”. Untuk mencapai tujuan utama itu, terdapat tiga tujuan yang lebih terperinci dari pembangunan ekonomi suatu negara yaitu:

1. Menaikkan pendapatan nasional (GNP) riil;
2. Meningkatkan produktivitas nasional;
3. Memeratakan pendapatan bagi seluruh masyarakat.


B. Manfaat Pembangunan Ekonomi
Manfaat yang secara nyata dapat kita amati adalah sebagi berikut:
  1. Pembangunan ekonomi menyebabkan output (kekayaan) masyarakat akan bertambah.
  2. Pembangunan ekonomi membuka kesempatan untuk mengadakan “pilihan” makin luas.
  3. Pembangunan ekonomi menyebabkan akan dapat diperoleh kemampuan yang lebih besar pada manusia untuk menguasai alam dan akan dapat mempertinggi kebebasan manusia untuk mengadakan suatu tindakan tertentu.
  4. Pembangunan ekonomi juga dapat menyebabkan suatu tambahan kebebasam untuk memilih kesenangan yang lebih luas. Pada perekonomian yang masih primitif, orang dipaksa bekerja keras hanya untuk mempertahankan hidupnya.
  5. Pembangunan ekonomi akan dapat mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin, serta antar negara maju dan negara berkembang.
  6. Pembangunan ekonomi memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak sifat-sifat kemanusiaan karena makin banyaknya sarana yang tersedia.


3.3 Proses Pertumbuhan Ekonomi

A. Teori Pertumbuhan Historis
1. Teori pertumbuhan ekonomi Friedrich List
Friedrich List membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi berdasarkan atas kemajuan teknik dan pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi tersebut, antara lain sebagai berikut:

a. Masa beburu dan mengembara
Tahap ini diawali pada zaman Pra-Aksara dengan kehidupan masyarakat yang masih sangat sederhana. Mereka mengambil langsung dari alam atas barang-barang yang dibutuhkannya. Apabila persediaan barag-barang kebutuhan disuatu tempat habis, mereka akan berpindah ketempat lain.

b. Masa beternak dan bertani
Karena makin sedikitnya sumber alam, manusia mulai melakukan budidaya dengan beternak dan bertani. Pada tahap ini, manusia mulai hidup menetap. Oleh karena manusia hidup berkelompok, muncullah sebuah desa dengan kehidupan yang lebih teratur. Selain masih dipenuhi dari alam, kebutuhan masyarakat juga sudah dipenuhi dari hasil mereka sendiri, yaitu dari beternak dan bertani.

c. Masa bertani dan kerajinan
Jumlah penduduk yang makin banyak dan peradaban yang makin maju menyebabkan jumlah dan jenis kebutuhan bertambah banyak. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya, manusia makin memperluas pertaniannya. Oleh karena itu, diperlukan alat-alat yang menunjang usaha tersebut. Masyarakat mulai memproduksi alat-alat rumah tangga dan alat-alat yang berhubungan dengan pertanian. Selain untuk mencukupi kebutuhannya sendiri, mereka juga menukarkan hasil produksinya dengan barang lain.

d. Masa kerajinan, industri, dan perniagaan
Berlimpahnya hasil pertanian dan kerajinan mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan perdagangan. Kegiatan industri dan perdagangan yang makin ramai melahirkan sebuah perkotaan. Awal mulanya, perdagangan dilakukan secara langsung. Namun, makin pesatnaya kegiatan perdagangan mendorong terbentuknya lembaga perantara atau distributor. Perdagangan tidak sebatas di desa, kota, ataupun negara. Akan tetapi, sudah melampui batas-batas negara. Hal tersebut mendorong adanya spesialisasi di segala bidang.

2. Teori pertumbuhan ekonomi Karl Bucher
Karl Bucher membagi tingkat pertumbuhan ekonomi berdasrkan atas panjang pendeknya hubungan antara produsen dan konsumen dalam mendapatkan barang. Oleh karena itu, dalam teori ini pertumbuhan ekonomi dibagi atas tahap rumah tangga tertutup, kota, bangsa, dan dunia.

a. Rumah tangga tertutup
Pada masa ini, masyarakat menghasilkan barang-barang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka belum mengenal pertukaran dengan masyarakat lain. Pertukaran hanya dilakukan didalam masyarakat mereka sendiri.

b. Rumah tangga kota
Perekonomian kota meliputi suatu kota dengan desa-desa di sekitarnya dan terjalin hubungan perdagangan. Barang-barang hasil produksi masyarakat desa dijual ke kota, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, kegiatan perdagangan makin luas.

c. Rumah tangga bangsa
Perekonomian bangsa meliputi desa dan kota yang ada di dalam wilayah suatu negara. Dalam hal ini, kegiatan perdagangan tidak sebatas dilakukan oleh desa-desa dan kota yang terdekat, tetapi sudah mencapai kota lain yang ada di wilayah negara. Kegiatan produksi sudah ditujukan untuk pasar.

d. Rumah tangga dunia
Makin majunya teknologi, hubungan antaranegara makin dekat. Kegiatan perdagangan makin luas, tidak sebatas di dalam satu negara, namun sudah melewati batas-batas negara. Antarnegara terjadi pertukaran, baik bahan mentah maupun barang jadi.

1. Teori pertumbuhan ekonomi Werner Sombart
Teori ini membagi pertumbuhan ekonomi berdasarkan atas tahap susunan organisasi dan ideologi yang dianut masyarakat. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi dibagi atas masa perekonomian tertutup, kerajinan dan pertukaran, serta kapitalis.

a. Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini kegaiatan produksi dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masyarakat belum mengenal pertukaran, pada masa ini terdapat dua macam corak perekonomian, yaitu perekonomian desa dan feodal.

b. Masa perekonomian kerajinan dan pertukaran
Seiring dengan makin majunya peradaban dan besarnya jumlah penduduk, manusia tidak dapat mencukupi kebutuhan dari hasil produksinya sendiri. Hal ini menuntut masyarakat untuk melakukan spesialisasi. Dalam masa ini, pertukaran sudah dilakukan tetapi masih terbatas dalam suatu masyarakat dan keluarga.

c. Masa perekonomian kapitalis
Pada masa ini pemilik modal memegang peranan dalam perekonomian. Masa perekonomian kapitalis terbagi atas empat tahapan berikut:

· Masa prakapitalis
Pada masa ini, kegiatan ekonomi hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keinginan untuk memperkaya diri belum ada.
· Masa kapitalis madya

Pada masa ini, mulai timbul kelompok yang hanya mengejar keuntungan. Masyarakat mulai terbagi menjadi dua, yaitu pemilik modal dan bekerja. Corak perkonomian mulai bergeser dari milik bersama menjadi milik pribadi.

· Masa kapitalis raya
Pada masa ini, kegiatan ekonomi hanya semata-mata ditujukan untuk memperoleh keuntunhngan. Segala macam cara mulai dilakukan dalam rangka mendaptkan keuntungan.


· Masa kapitalis akhir
Pada masa ini, semua pengaruh buruk adanya sistem kapitalisme mulai dikendalikan. Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan perekonomian untuk kepentingan bersama


2. Teori pertumbuhan ekonomi Bruno Hildebrand
Dalam teori ini, tingkat pertumbuhan ekonomi dibedakan atas alat-alat tukar yang digunakan dalam pertukaran. Bruno Hildebrand membagi pertumbuhan ekonomi atas tiga tahapan berikut:


a. Masa barter
Pada masa ini, belum dikenal adanya alat tukar. Jadi, masyarakat masih menukarkan barang dengan barang. Perekonomian masih bercorak kekeluargaan.

b. Masa pertukaran dengan uang
Makin sulitnya prakitr barter mendorong manusia untuk menciptakan alat tukar yang diterima secara umum. Oleh karena itu, manusia mulai menggunakan uang sebagai alat pertukaran. Pada masa ini, masyrakat mulai menggunakan uang sebagai alat pertukaran, tabungan, dan investasi.

c. Masa pertukaran dengan kredit
Makin berkembangnya kegiatan perdagangan, mendorong sistem pembayaran yang lebih mudah. Masyarakat dapat membeli suatu barang tanpa membawa uang tunai. Mereka cukup membuat perjanjian yang mengikat. Dengan adanya sistem kredit, penjualan menjadi meningkat, investasi dapat berkembang, dan lembaga-lembaga kredit mulai terbentuk.

3. Teori pertumbuhan ekonomi Walt Whiteman Rostow
Dalam teori ini, W.W.Rostow membagi pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknologi dan kemampuan produksi. Setiap negara di dunia akan melalui salah satu dari lima tahapn berikut:

a. Masa perekonomian tradisional
Pada masa ini, perekonomian berjalan sesuai dengan tradisi. Teknologi yang digunakan, diperoleh secara turun-temurun. Oleh karena itu, pada masa ini, produktivitas masyarakat sangat rendah.

b. Masa perekonomian transisi
Pada masa ini, mulai adanya perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, struktur kelembagaan dan pembaruan lainnya. Oleh karena itu, pada masa ini mulai terjadi pergeseran perekonomian dari sektor pertanian ke industri dan perdangan.

c. Masa perekonomian lepas landas
Pada masa ini kegiatan ekonomi berlangsung secara terus menerus dengan hasil yang memuaskan. Investasi hal-hal yang produktif juga meningkat. Kehidupan politik dan sosial juga stabil.

d. Masa perkonomian matang
Pada masa ini, teknologi produksi yang digunakan merupakan teknologi modern dan semua lembaga sudah berfungsi sesuai dengan perannya. Kegiatan perkonomian telah berjalan secara otomatis sesuai dengan rencana. Pada tahap ini, orang yang terlibat dalam produksi merupakan orang yang profesional. Peran sektor pertanian makin digeser oleh sektor industri dan jasa serta pengelolaan perusahaan oleh orang yang profesional. Selain itu, masyarakat mulai peduli dengan pelestarian lingkungan.

e. Masa perkonomian konsumsi melimpah
Pada masa ini, kegiatan produksi telah berjalan secara otomatis. Pendapatn per kapita masyarakat sangat tinggi. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk mengonsumsi barang-barang bermutu. Mereka tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder tetapi bergeser kepada kebutuhan akan barang-barang mewah.


B. Teori Pertumbuhan klasik dan neoklasik
1. Teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith

Adam smith mengemukakan agar pemerintah tidka ikut campur dalam urusan perekonomian. Perekonomian dibiarkan agar berjalan sesuai dengan mekanismenya sehingga akan mengalami pertumbuhan dan keseimbangan dengan adanya tangan tersembunyi. Campur tangan pemerintah yang berlebihan akan menyebabkan terganggunya mekanisme pasar dan ketidakefisienan perekonomian. Selain itu, Adam Smith juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertumbuhan output total dan penduduk.

Tingkat pertumbuhan output total suatu negara sangat ditentukan oleh sumber daya alam yang dimilikinya. Sumber daya alam yang melimpah dan dikelola oleh orang-orang yang profesional akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi ekonomi akan berhenti jika suber daya alam telah habis diolah. Menurut Adam Smith, penduduk merupakan faktor yang pasif dalam pertumbuhan. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh pertumbuhan outputnya.

2. Teori pertumbuhan ekonomi David Ricardo
David Ricardo memiliki beberapa asumsi yang membatasi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah tanah terbatas, jumlah tenaga kerja bergantung pada upah yang dibayar, jumlah modal bergantung pada keuntungan yang akan dibagikan, serta teknologi akan terus berkembang. Menurut David Ricardo, pertumbuhan akan selalu terjadi selam penyediaan modal dan kemajuan teknologi berlangsung. Kemajuan teknologi akan mengalami stagnasi jika tidak ada penyediaan modal.

3. Teori pertumbuhan ekonomi Robert Sollow
Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output atas hasil kerja modal dan tenaga kerja. Pertumbuhan output dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = f (C . L)

Keterangan:
Q = Jumlah output
f = Fungsi
C = Modal
L = Tenaga kerja

Dari rumus diatas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan output sangat bergantung pada faktor modal dan tenaga kerja.

4. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar berusaha menjelaskan agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang mantap. Mereka mengatakan bahwa penambahan modal akan meningkatkan kemampuan menghasilkan barang dan menaikkan permintaan efektif. Mereka juga menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran masyarakat akan mendorong pertambahan produksi dan peningkatan hasil produksi nasional.

5. Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter
J. Schumpeter menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh inovasi-inovasi yang dilakukan para pengusaha. Inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha memiliki beberapa pengaruh, antara lain sebagai berikut:

a. Memasyarakatkan teknologi baru;
b. Menimbulkan keuntungan yang berlebih sehingga dapat digunakan dalam membentuk modal;
c. Memungkinkan timbulnya peniruan atas hasil inovasi oleh pengusaha lain.
 
Teori pertumbuhan ekonomi seperti yang diungkapkan oleh J.Schumpeter ini bersifat acak. Waktu-waktu dikeluarkannya inovasi oleh pengusaha tidak tetap atau tidak dapat ditentukan.

3.4 Masalah dalam pembangunan ekonomi
A. Masalah umum
Beberapa karakteristik negara berkembang sebagai sumber masalah dalam pembangunan ekonominya adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya standar hidup
2. Rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja
3. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan angka ketergantungan
4. Angkatan kerja dengan keahlian rendah
5. Tingkat pengangguran terus meningkat
6. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang primer
7. Persentase pekerja dari sektor pertanian lebih besar
8. Ketidakcukupan teknologi yang kapital
9. Rendahnya tingkat tabungan
10. Terdapat perekonomian dualistik
11. Ketergantungan yang bervariasi pada perdagangan luar negeri
12. Dominasi, ketergantungan, dan kerapuhan dalam hubungan-hubungan internasional


B. Masalah-masalah aktual
Beberapa masalah aktual yang muncul dalam perekonomian Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Gejolak politik dan dampak ekonominya
2. Kelemahan struktural
3. Masalah otonomi daerah
4. Kendala program pemulihan ekonomi
5. Lingkungan global.

Author:

Facebook Comment