Persoalan Dasar Setiap Perekonomian

BAB IV
PERSOALAN-PERSOALAN DASAR SETIAP PEREKONOMIAN
Oleh: Sadono Sukirno

4.1 Beberapa Masalah Pokok Dalam Perekonomian

Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern adalah sangat kompleks. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan. Berdasarkan kepada corak kepada analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah mebagikan berbagai masalah ekonomi yag dihadapi suatu masyarakat kepada tiga persoalan pokok yaitu:

a. Apakah barang dan jasa yang harus dipoduksi?
b. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut?
c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

A. Menentukan Barang dan Jasa yang Harus Diproduksi
Permasalahan ini maha penting karena ia merupakan faktor yang terutama yang akan menentukan corak penggunaan faktor-faktor produksi. Barang yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat banyak jenisnya.
Masalah yang pertama ini adalah akibat langsung dari ketidakampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Oleh sebab itu pilihan-pilihan harus dilakukan. Masyarakat haruslah menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus dikorbankan atau ditunda untuk memnuhinya. Pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi.


B. Menentukan Cara Barang Diproduksi
Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan suatu barang. Ada beberapa kemungkinan untuk menghasilkan suatu barang dapat dengan jelas dilihat misalnya dlaam kegiatan pertanian. Dalam sektor pertanian, sejumlah produksi tertentu dapat dihasilkan dengan menggunakan tanah yang luas. Atau ia dapat pula dicapai dengan mengurangi keluasan tanah yang digunakan tetapi lebih banyak menggunakan modal dan teknologi yang lebih tinggi.

Dalam memikirkan masalah efesiensi kegiatan memproduksi, yang harus dipikirkan tidaklah hanya kepada masalah efesiensi dari segi teknik. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan sangat besar maka penggunaan teknik yang sangat modern akan menaikkan efisiensi. Tetapi andaikata permintaannya tidak terlalu banyak maka penggunaan penggunaan teknik produksi yang lebih sederhana akan menciptakan efesiensi yang lebih baik.

C. Menentukan Untuk Siapa Barang-barang Diproduksi
Dalam memikirkan masalah “untuk siapa barang-barang diproduksi?” bukan saja harus difikirkan tentang “bagaimana pendapatan kesuluruhan masyarakat didistribusikan?” untuk memperoleh jawaban kepada persoalan yang ditanyakan ini, dua persoalan berikut harus dianalisis, yaitu:
  1. Haruskah distribusi pendapatan ditentutakan berdasarkan kepada pendapatan faktor-faktor produksi dalam kegiatan memproduksi.
  2. Adakah ia perlu didistribusikan secara sedemikian rupa sehingga perataan pendapatan yang optimun akan tercapai?
Sekiranya pendapatan individu-individu didasarkan kepada pembayaran untuk faktor-faktor produksi yang mereka miliki dan mereka tawarkan, maka masalah ketidakseimbangan dalam distribusi pendapatan akan timbul.

Setiap masyarakat harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi kegairahan individu-individu bekerja sehingga ke puncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini dapat dicapai maka perataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Campur tangan pemerintah diperlukan untuk mencapai tujuan ini.


4.2 Batas Kemungkinan Produksi

A. Batas Kemungkinan Produksi Dalam Angka
1. Beberapa pemisahan yang digunakan
Dalam menerangkan batas kemungkinan produksi dan kurva kemungkinan produksi perlu digunakan beberapa pemisalan penyederhanaan berikut:
  • Semua faktor produksi spenuhnya digunakan
  • Jumlah faktor-faktor produksi tidak dapat ditambah
  • Tingkat teknologi tidak mengalami perubahan
  • Dalam perekonomian hanya dapat dihasilkan dua jenis barang
  • Biaya kesempatan meningkat.
2. Tingkat produksi yang dapat dicapai
Berdasarkan pemisalan diatas sekarang telah dapat ditunjukkan suatu gambaran hipotesis mengenai gabungan barang industri dan pertanian yang mungkin dihasilkan oleh berbagai gabungan faktor-faktor produksi yang digunakan. Gabungan-gabungan tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel 3.1
menunjukkan bahwa terdapat beberapa gabungan barang industri dan barang pertanian yang dapat dihasilkan oleh penggunaan sepenuhnya faktor-faktor produksi yang tersedia. Setiap gabungan produksi kedua jenis barang tersebut dihasilkan oleh komposisi faktor produksi yang berbeda. Sekiranya masyarakat menginginkan barang pertanian saja dan tidak menghendaki barang industri, maka kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh kombinasi A. Dari angka-angka dalam Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa kombinasi faktor-faktor produksi A akan memproduksi nol unit barang industri dan 5 unit barang pertanian.
Sebaliknya apabila masyarakat lebih berkeinginan untuk menghasilkan barang industri sebanyak-banyaknya dan tidak menginginkan barang pertanian, maka komposisi penggunaan faktor-faktor produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh keadaan F.

B. Kurva Kemungkinan Produksi
Batas kemampuan suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa akan dapat dengan lebih jelas lagi ditunjukkan dengan menggunakan grafik yang menunjukkan kurva kemungkinan produksi. Dalam melukiskan kurva tersebut akan digunakan pemisalan-pemisalan dan angka-angka produksi barang industri dan barang pertanian yang baru diterangkan diatas.

C. Pertumbuhan Ekonomi
1. Efek pertambahan faktor produksi

Pemisalan bahwa faktor-faktor produksi jumlahnya tidak dapat ditambah dan teknologi tidak mengalami perubahan hanya benar apabila analisis yanng dibuat adalah terhadap keadaan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, mereka akan mengalami perubahan yaitu jumlah fakor-faktor produksi akan bertambah dan tingkat teknologi yang digunakan akan menjadi semakin canggih. Bagaimanakah akibat dari perubahan-perubahan tersebut kepada batas kemungkinan produksi? Dengan faktor produksi yang lebih banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik maka produksi maksimun masyarakat dapat dinaikkan. Oelh karena itu kurva kemungkinan produksi akan menjadi smeakinmenjauhi titik 0.

2. Kemajuan teknologi yang tak seimbang
Biasanya kemajuan teknologi tidak sama pesatnya di berbagai sektor. Perkembangan teknologi di sektor industri selalu lebih pesat daripada perkembangan di sektor pertanian. Apabila keadaan seperti ini berlaku, kurva batas kemungkian produksi mengalami perubahan yang berbeda.


4.3 Kurva Kemungkinan Produksi dan Masalah Ekonomi
A. Memilih Jenis Barang yang Harus Diproduksi
Dalam menerangkan masalah ini perlulah digunakan pemisalan-pemisalan dalam membuat kurva kemungkinan produksi, yaitu:

1. Faktor-faktor produksi sepenuhnya digunakan
2. Faktor-faktor produksi tetap jumlahnya
3. Teknologi tidak mengalami perubahan
4. Hanya dua macam barang diproduksi
5. Biaya kesempatan semakin tinggi.

B. Masalah Pengangguran
Salah satu masalah penting yang dihadapi perekonomian adalah pengangguran. Dalam konteks ini timbul pertanyaan berikut: menagapakah sumber-sumber daya yang tersedia pada masa kini tidak sepenuhnya digunakan dan bagaimana masalah itu diatasi?. Beradasrkan kepada analisis keynes, alasan dari berlakunya masalah tersebut adalah “pengeluaran agregat” yang kurang daripada yang diperlukan untuk mewujudkan tingkat kesempatan kerja penuh dan tingkat produksi masyarakat yang maksimun. Persoalan ekonomi ini dianalisis dalam teori makro ekonomi. Teori ini seterusnya menerangkan pula kebijakan-kebijakan pemerintah yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan pengeluaran agregat masyarakat yang dihadapinya.


C. Masalah Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Teguh
Dalam perekonomian keadaan yang paling ideal adalah: mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan perkataan lain, setiap perekonomian selalu mengharapkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi selalu teguh sehingga penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain secara sepenuhnya selalu akan dicapai dari satu periode ke periode lainnya.

4.4 Sistem-Sistem Perekonomian
A. Sistem Pasar Bebas atau Laissez-Faire
1. Arti laissez-faire
Kata laissez faire berasal dari bahasa Perancis dan pada hakikatnya berarti “biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka. Maka pada hakikatnya dalam sistem laissez faire anggota masyarakat diberikan kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan.

Apakah yang dimaksud dengan “kebebasan penuh di dalam kegiatan ekonomi?” yang dimaksudkan dengan ungkapan tersebut adalah suatu sistem ekonomi di mana pemerintah smaa sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.

2. Apa yang perlu dihasilkan?
Ungkapan “pembeli adalah raja” dapat menerangkan bagaimana sistem pasar memecahkan persoalan: “apakah barang dan jasa yang harus diproduksikan?” para pengusaha dan penjual memproduksikan barang-barang untuk mencari keuntungan. Keuntungan ini hanya akan didapat apabila mereka berupaya menjual barang yag diproduksinya. Oleh sebab itu mereka harus menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan para pembeli. Interaksi diantara pembeli dan penjual di pasar barang akan dapat menyelesaikan persoalan ini.

3. Bagaimanakah cara memproduksi barang yang diminta masyarakat
Untuk menghasilkan barang dan jasa, para pengusaha memerlukan faktor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya dan pengusaha harus membayar untuk menggunakannya. Untuk memaksimumkan keuntungan dalam kegiatannya, para pengusaha harus menggunakan faktor-faktor produksi secara efesien.

4. Untuk siapa barang diproduksikan?
Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan menghasilkan pendapatan kepada masyarakat. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah dan bangunan mendapat sewa dan pemilik keahlian keusahawanan mendapat keuntungan. Berbagai jenis pendapatan ini akan (i) menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat dan (ii) corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. Kenyataan dalam (i) dan (ii) akan mewujudkan corak daya beli dalam masyarakat. Corak daya beli masyarakat ini akan memberi jawaban kepada persoalan ekonomi pokok yang ketiga yaitu: “untuk siapakah barang dan jasa diproduksikan?”.

B. Sistem Ekonomi Campuran
Di samping menyadari kebaikan-kebaikannya, sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menyadari pula bahwa mekanisme pasar mempunyai beberapa kelemahan dan menimbulkan kepincangan dalam masyarakat. Kelemahan dan kepincangan tersebut mendorong pemerintah untuk melaksanakan campur tangan dalam pemerintahan.

1. Efek sistem pasar bebas
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.

2. Peranan campur tangan pemerintah
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk. Yang pertama adalah berupa peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengaturkan dan mengawasi kegiatan ekonomi agar mereka dijalankan dalam norma-norma yang wajar. Bentuk campur tangan yang kedua adalah adalah berupa secara langsung melakukan kegiatan ekonomi. Campur tangan yang ketiga adalah dengan melaksanakan kebijakan fiskal (kebijakan mengubah pajak dna pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter (mengatur dan mengawasi kegiatan sektor keuangan) dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan pesat dan secara teratur tanpa mengalami masalah inflasi.

C. Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat

Sistem ekonomi ini dipraktekkan di negara-negara komunis yang wujud hingga awal tahun 1990an. Ia merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah sepenuh-penuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Author:

Facebook Comment