BAB
I
KONSEP
ILMU EKONOMI
Oleh
: Wahyu Adji, Suwerli, Suratno
1.1 Kebutuhan
dan Keinginan
A. Pengertian
Kebutuhan
Kebutuhan kita artikan sebagai hal
yang sangat kita butuhkan dan tanpanya, aktivitas hidup kita akan terganggu bahkan
mungkin kita takkan bisa hidup. Contoh dari kebutuhan adalah makanan, pakaian
dan tempat tinggal. Kita tidak bisa hidup tanpa makanan. Kehidupan kita juga
akan terganggu bila tak punya tempat tinggal. Kebutuhan berbeda dengan
keinginan, meskipun kadangkala orang mencampuradukkan keduanya.
Kita mungkin ingin memiliki mobil
mewah, perhiasan yang mewah, berlibur ke Bali, dan lain sebagainya. Namun bila
kita tidak mendapatkannya, hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar bagi
kita. Kita masih dapat melangsungkan kehidupan kita.
Mengapa kebutuhan dan keinginan
manusia selalu bertambah?
1. Ada
kebutuhan yang akan selalu muncul secara berulang-ulang (seperti kebutuhan
makanan, bahan bakar, dan lain-lain).
2. Kecenderungan
manusia untuk selalu ingin mencoba hal yang lain.
3. Dengan
semakin bertanbahnya populasi, maka permintaan akan kebutuhan dan keinginan
juga bertambah.
4. Gencarnya
iklan mampu membuat orang menginginkan barag-barang yang awalnya mungkin kurang
diperlukan.
5. Diterimanya
materialisme (menganggap tinggi harta benda) sebagai gaya hidup oleh sebagian
orang)
B. Berbagai
Macam Kebutuhan
Kebutuhan diungkapkan bukan dengan
minat atau angan-angan saja. Tolak ukur suatu kebutuhan sifatnya konkret, yakni
kemampuan untuk benar-benar membeli barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Seorang ibu rumah tangga yang tertarik suatu alat masak listrik karena iklan
majalah belum bisa disebut kebutuhan. Barulah ketika sang ibu menghitung-hitung
berapa uang yang harus dibelanjakan, apakah cash atau kredit, kapan dan dimana
memperolehnya, maka dapat disebut sebagai kebutuhan.
Kebutuhan manusia yang sangat
banyak tersebut pada dasrnya dapat digolongkan ke dalam empat kelompok menurut
tolak ukur.
1. Intensitas
Kegunaan
a. Kebutuhan
Mutlak. Makan, minum, dan udara adalah kebutuhan mutlak, atau dengan kata lain,
mau tidak mau harus dipenuhi oleh setiap manusia dan tidak mungkin
ditinggalkan. Kalau kebutuhan ini teidak terpenuhi, manusia akan mati.
b. Kebutuhan
Primer. Kata primer berasal dari Bahasa Latin primus, yang berarti pertama. Jadi kebutuhan primer adalah
kebutuhan pertama atau utama dan tingkatnya adalah setelah kebutuhan mutlak dan
sebelum kebutuhan sekunder. Macam-macam kebutuhan primer antara lain: makanan,
minuman, pakaian, rumah, kesehatan, dan pendidikan.
c. Kebutuhan
Sekunder. Kata sekunder berasal dari Bahasa Latin secundus, yang artinya
“kedua”. Kebutuhan ini berbeda antara orang yang satu dengan orang yang
lainnya. Sebagai contoh, mobil bagi orang yang berpenghasilan tinggi adalah
kebutuhan sekunder, tetapi bagi orang yang berpenghasilan rendah mobil
merupakan barang mewah.
d. Kebutuhan
Tersier. Tersier berasal dari Bahasa Latin tertius, yang artinya “ketiga”.
Kebutuhan ini cenderung mengarah kepada barang-barang yang sangat mewah seperti
berlian, kapal pesiar, rumah mewah, grand piano, lukisan Van Gogh atau
Rembrandt, dan sebagainya. Kebutuhan terier ini biasanya lebih ditujukan untuk
menunjukkan status sosial atau prestise seseorang di mata masyarakat.
2. Waktu
a. Kebutuhan
Sekarang. Kebutuhan ini harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda.
Contoh kebutuhansekarang antara lain adalah obat bagi orang sakit, makanan bagi
orang kelaparan, dan minuman bagi orang kehausan.
b. Kebutuhan
Masa yang Akan Datang. Kebutuhan ini dapat dilakukan di kemudian hari dan dapat
ditunda karena tidak mendesak. Contoh kebutuhan untuk masa yang akan datang
antara lain menabung, membeli payung di musim panas, dan sebagainya.
3. Sifat
a. Kebutuhan
Jasmani. Kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik antara lain
menjaga penampilan dan kesehatan. Misalnya dengan berolahraga, mengkonsusmi
makanan dan minuman yang sehat, beristrahat yang cukup, dan sebagainya.
b. Kebutuhan
Rohani. Kebutuhan yang bersifat rohani berhubungan dengan kesehtan jiwa antara
lain beribadah menurut agama, bersosialisasi, rekreasi dan hiburan, menikmati
dan melakukan aktivitas seni, dan sebagainya.
4. Subyek
a. Kebutuhan
Individual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan perseorangan atau individu.
Misalnya, seorang sekretaris membutuhkan alat tulis, komputer, telepon dan sebagainya,
sementara seorang tukang kayu membutuhkan gergaji, paku, dan palu untuk
melakukan pekerjaannya.
b. Kebutuhan
Kolektif. Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat
yang dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Misalnya jalan, jembatan, rumah
sakit, tempat rekreasi, dan sebagainya.
C. Berbagai
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia antara lain sebgai berikut:
1. Kondisi
Alam. Perbedaan kondisi alam yang terdapat di berbagai daerah atau wilayah
menyebabkan kebutuhan masyarakatnya juga berbeda. Kebutuhan masyarakat yang
tinggal di daerah tropis, misalnya berbeda dengan kebutuhan orang tinggal di
daerah yang memiliki berbagai macam musim. Orang yang tinggal di daerah tropis
lebih senang mengenakan pakaian tipis dan terbuat dari bahan katun yang
menyerap keringat. Sementara itu, orang yang tinggal di daerah seperti di Eropa
dan Jepang membutuhkan pakaian tebal dan berbulu untuk menghadapi musim dingin.
2. Peradaban.
Kebutuhan manusia meningkat seiring dengan meningkatnya peradaban. Pada zaman
purba, manusia tidak mengenal kebutuhan akan komunikasi jarak jauh atau
transportasi yang cepat. Karena hal yang terpenting bagi mereka adalah bertahan
hidup.
Sejalan dengan meningkatnya
peradaban, manusia mulai belajar bagaimana caranya bercocok tanam. Ilmu
pengetahuan terus berkembang, manusia semakin mampu menciptakan peralatan dan
teknologi yang semakin maju. Contoh: internet yang mampu menghubungkan banyak
orang dari berbagai penjuru dunia, informasi sebanyak buku-buku di perpustakaan
yang cukup disimpan dalam sekeping CD, dan lain sebagainya.
3. Agama
dan Kepercayaan. Berbagai macam kepercayaan yang berbeda mengakibatkan
timbulnya perbedaan kebutuhan. Sebgai contoh, orang beragama Hindu tidak akan
makain daging sapi karena mereka menganggap sapi itu b inatang suci. Sementara
kaum muslim tidak akan memakan babi karena babi dianggap harap untuk dimakan.
Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di negara-negara barat di mana tidak ada
larangan untuk memakan babi.
Adanya perayaan keagamaan juga
menimbulkan adanya kebutuhan khusus. Menjelang hari Idul Fitri, kebutuhan akan
ketupat meningkat tajam, melebihi hari-hari biasa. Sementara saat Natal semakin
dekat, permintaan akan pohon Natal akan melonjak pula.
4. Adat-Istiadat. Masyarakat diberbagai daerah
memilki adat istiadat dan tradisi yang berbeda. Sebagai contoh, kebutuhan akan
upacara tertentu seperti seperti upacara perkawinan, kesenian tradisional, dan
lain-lain. Di madura, masyarakatnya mempunyai tradisi karapan sapi. Di bali
selalu ada upacara pembakaran mayat disebut ngaben.
Di berbagai belahan dunia, setiap
perayaan akan meningkatkan permintaan akan barang tertentu. Perayaan Halloween,
misalnya akan membuat labu laku keras. Pada Valentine’s Day, jumlah penjualan
coklat akan melonjak berkali lipat dari biasanya.
1.2 Benda
Pemuas Kebutuhan
A. Pengertian
Benda Pemuas Kebutuhan
Benda pemuas kebutuha adalah segala
sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan manusia. Kalau kita berbicara mengenai
benda pemuas kebutuhan, maka pada dasarnya kita berbicara tentang dua hal,
yaitu barang (goods) dan jasa (services).
Contoh dari benda berupa barang
adalah meja, kursi, mobil, roti, kopi, teh, buku, dan lain-lain. Contoh jasa
antara lain, guru, dokter, arsitek, tukang cukur, supir taksi, mekanik, dan
sebagainya.
B. Jenis
Benda Pemuas Kebutuhan
Jenis-jenis
benda pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut tolak ukur sebagai berikut:
1. Cara
Mendapatkan
a. Benda
Ekonomi. Benda ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang untuk mendapatkannya
memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu. Sebagai contoh: untuk memperoleh
makanan kita harus membayar. Kesediaan kita mengeluarkan uang adalah sebuah
pengorbanan.
b. Benda
Bebas. Benda bebas adalah benda pemuas kebutuhan yang tersedia dalam jumlah
banyak di alam. Contoh: udara untuk bernafas, air laut, es di kutub atau salju
di musim dingin, pasir di padang pasir, dan sebagainya.
2. Kegunaan
(Utility)
a. Benda
Konsumsi. Benda konsumsi adalah benda yang dapat langsung dipakai untuk
memuaskan kebutuhan. Contoh benda konsumsi adalah: makanan, minuman, pakaian,
buku dan pensil.
b. Benda
Produksi. Benda produksi adalah benda yang digunakan untuk melaksanakan proses
produksi, guna menghasilkan benda lainnya. Benda produksi adalah istilah lain
untuk barang modal. Benda produsi antara lain adalah pabrik, mesin, truk,
komputer dan sebagainya.
3. Proses
Produksi
a. Barang
Mentah (Bahan Baku). Bahan mentah adalah bahan dasar atau bahan pembuat benda
pemuas kebutuhan. Contoh bahan mentah antara lain sebagai berikut:
· Bahan
tambang: minyak bumi, timah, tembaga, emas, perak, batu bara, dan sebagainya.
· Hasil
hutan: kayu, tumbuh-tumbuhan, hewan.
· Hasil
pertanian: padi, hagung, gandum.
· Hasil
perkebunan: kelapa sawit, tebu, buah-buahan.
b. Barang
Setengah Jadi. Barang setengah jadi adalah hasil pengolahan bahan mentah,
tetapi belum menjadi produk akhir.
· Salah
satu bahan baku pakaian adalah kapas. Kapas setelah melalui proses pemintalan
akan menjadi barang setengah jadi, yaitu benang.
· Biji
besi adalah bahan mentah yang dapat diolah menjadi produk lempengan atau
batangan besi.
c. Barang
Jadi. Barang jadi adalah produk akhir setelah melalui proses pengolahan dari
bahan mentah dan barang setengah jadi. Barang jadi siap untuk dikonsumsi atau
digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh barang jadi antara lain pakaian,
tas, kendaraan, jam tangan, dan sebagainya.
4. Hubungan
dengan Benda Lain
a. Benda
Komplementer. Benda komplementer adalah benda pemuas kebutuhan yang akan
bermanfaat atau berguna jika dipakai bersama-sama dengan benda lainnya, atau
dapat juga dikatakan bahwa benda tersebut akan mempunyai daya guna yang lebih
tinggi bila dipakai bersama-sama dengan benda lainnnya. Sebagai contoh, mobil
tidak akan bisa berjalan bila tidak ada bahan bakarnya, roti akan lebih enak
jika diolesi selai, televisi dan radio ridak berguna kalau tidak ada stasiun
yang memancarkan siaran.
b. Benda
Substitusi. Benda substitusi adalah benda pemuas kebutuhan yang pemakaiannya
dapat menggantikan benda lain atau saling menggantikan. Sebagai contoh, pena
dapat menggantikan pensil untuk menulis, sepeda motor dapat menggantikan mobil
sebagai sarana transportasi.
C. Kegunaan
Benda Pemuas Kebutuhan
Kegunaan benda pemuas kebutuhan
secara umum dapat digolongkan menjadi 4 macam sebagai berikut:
1. Kegunaan
Bentuk (Form Utility). Peningkatan kegunaan dari suatu benda antar lain dapat
disebabkan oleh perubahan bentuknya. Sebagai contoh, nilai guna dari sebuah
lempengan besi relatif rendah, namun kalau lempengan besi tersebut ditempa dan
diubah bentuknya menjadi sebatang pipa atau sebilah pisau, maka nilai gunanya
akan menjadi lebih besar. Begitu pula dengan kayu yang masih berbentuk sebatang
pohon akan meningkat kegunaannya bila diubah menjadi meja, kursi, atau lemari.
2. Kegunaan
Tempat (Place Utility). Pertambahan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat
karena dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Sebgai contoh, sebiah
mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah tropis atau
panas, namun bila dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfaatnya.
3. Kegunaan
Waktu (Time Utility). Kegunaan suatu benda bertambah jika benda itu dipakai
pada waktu-waktu yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut. Sebagai
contoh, payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu hujan atau saat hari
terik.
4. Kegunaan
Kepemilikan (Ownership Utility). Kegunaan suatu benda baru terasa bila telah
ada pemiliknya, atau dimiliki oleh konsumen yang tepat. Sebuah tanah yang
kosong dan terbengkalai tidak akan memiliki manfaat. Tanah tersebut baru
membawa manfaat bila dimiliki dan diolah oleh manusia yang bisa mengolah tanah
tersebut. Ditangan seorang supir atau dokter yang tidak bisa mengolah tanah,
tanah itu tetap tidak ada gunanya.
1.3 Alokasi
Sumber Daya
A. Sumber
Daya Manusia
Unsur-unsur
pembentuk sumber daya manusia berkualitas antara lain:
1. Keahlian.
Dengan menggunakan keahlian, manusia dapat mengolah sumber daya yang tersedia,
dan dapat mengubah bahan mentah yang tadinya tidak berguna menjadi berbagai
benda dan produk yang berguna untuk memenuhi semua kebutuhannya. Barang yang
sudah berguna pun dapat ditingkatkan menjadi barang yang jauh lebih berguna
lagi. Sebagai contoh, tukang kayu dapat membuat benda-benda seperti perabotan,
bangunan, dan sebagainya, Sementara tukang cukur menyediakan jasa potong
rambut, guru mengajar dan mendidik muridnya supaya pintar.
2. Kejujuran
dan keadilan. Kejujuran dan keadilan adalah perwujudan dari hati nurani manusia
dan merupakan bagian dari sumber daya manusia yang tek ternilai harganya.
Seorang pemimpin yang jujur dan adil akan mampu membawa negaranya menjadi
makmur.
3. Kekuatan
Fisik. Kekuatan fisik manusia akan bermanfaat apabila dibina dan diarahkan pada
hal-hal yang positif. Orang yang kuat secara fisik akan dapat bekerja dengan
lebih baik.
B. Sumber
Daya Alam
Alam merupakan karunia dari Tuhan
yang membawa manfaat yang sangat besar bila dikelola secara bijaksana namun
dapat membawa bencana bila dikelola secara sembarangan atau dieksploitasi
secara berlebihan.
Banyak negara yang kaya raya karena
sumber daya alamnya dikelola dengan baik. Sebagai contoh Arab Saudo, Kuwait, dan
Brunei Darussalam berhasil menjadi negara yang kaya karena kesuksesannnya
mengelola minyak bumi. Secara keseluruhan, sumber daya alam daat dibagi menjadi
energi, tambang, hutan, air, dan tanah.
C. Sumber
Daya Modal
Sumber daya modal disebut juga capital. Modal menunjuk pada kontribusi
terhadap kegiatan produksi yang diberikan oleh investasi (uang dan saham),
fisik (pabrik, kantor, mesin, peralatan), dan manusia (human capital:
pendidikan umum, pelatihan khusus). Macam-macam modal dapat dibedakan menurut beberapa
karakteristik sebagai berikut:
1. Wujud.
Modal menurut wujudnya antara lain terdiri dari uang dan barang. Uang merupakan
modal berupa dana. Sementara itu, barang merupakan alat yang digunakan untuk
proses produksi, seperti gedung, alat transportasi, tanah, peralatan kantor,
mesin.
2. Sifat
(Bagaimana Modal itu Dipakai). Modal menurut sifatnya antara lain dapat
dibedakan menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah modal yang
dapat dipakai lebih dari satu kali masa produksi. Contoh modal tetap antara
lain mobil, gedung, dan mesin. Sementara itu, modal lancar adalah modal yang
sekali dipakai produksi langsung habis. Contoh modal lancar antara lain kertas,
bahan baku makanan, dan lain-lain.
3. Subyek
(Siapa yang Memiliki). Modal menurut subyeknya antara lain terdiri dari modal
perorangan dan modal kemasyarakatan. Modal perorangan berarti modal tersebut
hanya dimiliki satu orang. Sebagai contoh, modal berupan sewa tanah, upah,
bunga deposito, dan lain-lain. Sementara itu, modal kemasyarakatan berarti modal
tersebut berasal dari banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Contoh
modal kemasyarakatan antara lain jembatan, telekomunikasi, dan fasilitas publik
lainnya.
4. Bentuk
(Terlihat atau Tidak). Modal menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi modal konkrit
dan modal abstrak. Modal konkrit adalah modal yang terlihat jelas dalam proses
produksi. Contoh modal konkrit antara lain uang, peralatan kantor, mesin, dan
mobil. Sementara itu, modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat namun
kegunaannya dapat dirasakan. Contoh modal abstrak antara lain keahlian pegawai,
kecakapan, bernegosiasi, citra perusahaan, dan lain-lain.
5. Sumber
(Milik Sendiri atau Orang Lain). Modal sendiri adalah modal yang dimiliki
pribadi. Sebagai contoh, saham, tabungan. Sementara itu, modal pinjaman adalah
modal yang diperoleh dari pihak lain. Sebgai contoh, kredit, utang.
1.4 Kelangkaan
Kelangkaan sumber daya menurut ilmu
ekonomi dapat dirumuskan dengan dua cara berbeda sebagai berikut:
1. Terbatas,
dalam artian tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
2. Terbatas
dalam arti, manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya
Kelangkaan berarti masyarakat hanya
mempunyai sumber daya terbatas sehingga tidak dapat menyediakan semua barang
dan jasa sebanyak yang dibutuhkan.
Dalam menghadapi masalah
kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting. Ilmu ekonomi pada dasarnya merupakan
studi tentang bagimana masyarakat mengelola beragam sumber daya yang terbatas.
Ilmu ekonomi membantu masyarakat untuk secara bijak dan relevan mengelola
sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan warganya.
1.5 Kelangkaan
dan Biaya Peluang
A. Biaya
Langsung
Segala sesuatu yang kita keluarkan
atau kita korbankan untuk memperoleh sesuatu dapat kita sebut sebagai biaya.
Biaya ini dapat berupa pengeluaran dalam bentuk uang, atau hal lain yang tidak
berkaitan langsung dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang ini kita
sebut sebagai biaya langsung.
Mari kita ambil contoh sebagai
berikut. Kamu mempunyai dua pilihan setelah lulus SMU, bekerja atau kuliah. Jika
kamu menghitung dari segi biaya langsung, berarti kamu menghitung semua uang
yang kamu keluarkan saat kuliah (uang semester, uang buku, uang transportasi,
dan lain-lain). Setelah itu kamu akan membandingkan antara biaya langsung yang
kamu keluarkan untuk kuliah tersebut dengan uang yang dapat kamu peroleh jika
kamu lebih memilih untuk bekerja.
Biaya langsung amat berhubungan
dengan biaya sehari-hari. Alasannya, biaya sehari-hari merupakan biaya yang
dikeluarkan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang vital.
KLIK LINK di bawah ini untuk Melihat Penjelasan Tentang
( Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Oleh : Alam S)
KLIK LINK di bawah ini untuk Melihat Penjelasan Tentang
( Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Oleh : Alam S)
Konsep Ilmu Ekonomi
Kumpulan Makalah
Makalah
Makalah Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi
Makalah Ekonomi Uang Dan Lembaga Keuangan
MakalahKonsep Ilmu Ekonomi