Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Oleh Sadono Sukirno

BAB II
ILMU EKONOMI
Oleh : Sadono Sukirno



2.1 Bidang Studi Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith seorang pemikir dan ahli ekonomi iInggris menerbitkan bukunya yang berjudul: “An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations”. Beberapa pandangan dalam buku beliau masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam Smith dapat dianggap sebagai “bapak ilmu ekonomi”.

Dalam dua abad setelah zamannnya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi Industri baru saja akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak kegiatan perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi diberbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith sperti dinyatakan diatas. Pada masa ini berbagai analisisis dalam ilmu ekonomi telah menjadfi lebih komleks dan memberi gambaran yang lebih lengakap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besarnya, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.


2.2 Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Untuk Membuat Pilihan

A. Masalah Pokok Perekonomian: Kekurangan

1. Masalah Kelangkaan
Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat dengan (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Di satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan, mereka perlu membuat pilihan.


2. Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksud dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan didalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
a. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli
b. Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli

Barang yang dibutuhkan manusia terutama terdiri dari benda yang dapat dilihat dan diraba secara fisik. Di samping itu ada juga barang yang tidak dapat diraba dan dilihat seperti udara. Jasa bukanlah benda sebab ia merupakan layanan seseorang atau suata barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Jenis-jenis Barang
Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam perekonomian. Pertama sekali perlu dibedakan antara barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya (contoh: beras, makanan lain dan barang-barang produksi industri). Sedangkan barang cuma-cuma seperti udara, oksigen, sinar, matahari dan air hujan, adalah barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi. Barang ekonomi dapat pula dibedakan kepada barang konsumsi (contoh: makanan, pakaian, dan sepeda motor) dan barang modal (contoh: mesin, peralatan bengkel, dan bangunan perkantoran). Barang ekonomi juga dapat dibedakan antara barang akhir (contoh: roti, kursi, dan mobil) dan barang setengah jadi (cotoh: tepung gandum, karet dan minyak kelapa sawit). Selanjutnya, dalam teori ekonomi terdapat dua cara penggolongan lain yaitu:
  • Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh:beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dna barang mewah (contoh: mobil dan emas).
  • Berdasarkan cara penggunaanbarag tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang-barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
4. Faktor-faktor Produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digolongkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis yaitu:
  • Tanah dan sumber alam Faktor produksi ini disediakan alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
  • Tenaga kerja Pengertian tenga kerja meliputi juga keahlian dna ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan berikut:
  1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannnya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
  2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.
  3. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu spertii dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
  • Modal Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contohnya adalah sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan.
  • Keahlian keusahawanan Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha.
5. Keterbatasan Kemampuan Memproduksi
Di dalam masyarakat, faktor-faktor produksi yang tersedia relatif terbatas jumlahnya. Kemampuannya untuk memproduksi barang dan jasa adalah jauh lebih rendah daripada jumlah keinginan masyarakat tersebut.


B. Membuat Pilihan Untuk Memaksimumkan Kesejahteraan
1. Pilihan dalam mengkonsumsi


Setiap individu harus memikirkan cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan menggunakan suber-sumber daya yang yang dimilikinya tersebut. Seterusnya, dengan pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya yang dimilikinya, setiap individu akan menentukan jenis-jenis dan jumlah barang yang akan dibelinya. Dengan pendapatan yang diperolehnya, setiap individu tidak dapat memiliki semua barang yang diinginkannnya. Oleh sebab itu sekali lagi mereka haru menentukan pilihan.

2. Pilihan dalam memproduksi

Dalam perekonomian, perusahaan-perusahaan dikembangkan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh individu, perusahaan lain dan pemerintah. Dalam penjualan barang, para pengusaha akan menentukan tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak kepada kegiatannya. Sedangkan dalam pengunaan faktor-faktor produksi, yang perlu difikirkan adalah menentukan kombinasi faktor produksi yang akan meminumkan biaya produksi.

3. Masalah membuat pilihan dalam kegiatan produksi
Setiap negara juga harus menentukan pilihan. Setiap negara mempunyai banyak tujuan dalam mengatur maupun menjalankan kegiatan ekonomi. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mantap, mengatasi masalah pengangguran, menaikkan taraf hidup penduduknya, dan menyamaratakan pendapatan adalah beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah.


2.3 Defenisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Profesor P.A. Samuelson, salah seorang ahli ekomi yang terkemuka di dunia yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970 memberikan defenisi ilmu ekonomi secara berikut:

Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunanan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.


2.4 Jenis-Jenis Analisis Ekonomi
a. Ekonomi deskriptif

Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian.

b. Teori ekonomi

Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.

c. Ekonomi terapan
Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah:
· Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
· Menciptakan kestabilan harga-harga
· Mengatasi masalah pengangguran
· Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

2.5 Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif
a. Pernyataan positif

Pada hakikatnya pernyataan positif adalah pernyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dalam masyarakat dan oleh sebab itulah kebenarannya dapat dibuktikan dengan memperhatikan kenyataan yang berlaku. “kalau produksi beras turun maka harganya akan naik” dan “kalau beras dijual ke kota maka harganya lebih mahal daripada didesa” adalah contoh-contoh dari pernyataan positif.

b. Pernyataan positif
Pernyataan normatif adakalanya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak bersifat rasional seperti faktor kebudayaan, filsafat, dan keagamaan. Karena sifatnya tersebut, kebenaran pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan. Perhatikanlah pernyataan berikut: “peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan mempercepat pertambahan pendapatan nasional” dan “peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar pertambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat”.

2.6 Sifat-Sifat Teori Ekonomi

Setiap teori mempunyai 4 unsur penting yaitu:
a. Variabel
Hal-hal yang berkaitan satu sama lain dinamakan variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan. Variabel adalah unsur yang penting dalam setiap teori. Sebagai contoh peranan variabel dalam teori harga.

b. Asumsi
Membuat asumsi atau pemisahan-pemisahan merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial. Tanpa asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara berbagai variabel oleh karena kegiatan ekonomi dan kehidupa perekonomian sangat komplek sifatnya.

c. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain.

d. Membuat ramalan
Teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang akan berlaku. Peramalan itu dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.

2.7 Alat-Alat Analisis Dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah laat analisis yag utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam (advanced), matematika dan persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Disamping itu statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.


2.8 Peranan Ahli Ekonomi Dalam Kebijakan Nasional
Dalam menerangkan sifat-sifat teori ekonomi telah pun diterangkan bahwa salah satu peranan dari teori ekonomi adalah meramalkan keadaan yang akan wujud pada masa yang akan datang.

Tujuan-tujuan utama dari kebijakan nasional yaitu: mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, menciptakan kestabilan harga, mengurangi pengangguran, dan mewujudkan distribusi yang merata.

Di dalam memikirkan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi dan mewujudkan tujuan-tujuan ekonomi yang ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalan-persoalan berikut:

a. Tujuan-tujuan dari kebijakan yang dijalankan
b. Cara-cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan0tujuan tersebut
c. Jenis pengorbanan yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut
d. Akibat buruk yang mungkin berlaku apabila suatu langkah atau kebijakan ekonomi dilaksanakan
e. Menjajaki langkah alternatif lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.


2.9 Mikro Ekonomi dan Makro ekonomi
A. Teori mikro ekonomi
Mikro berarti kecil, teori mikro ekonomi dapat didefenisikan sebagai: satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian keci dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

Dalam teori mikro ekonomi masalah dibagi dan dibedakan menjadi tiga persoalan yaitu:
· Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan?
· Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
· Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan?

a. Interaksi di pasar barang
Teori mikro ekonomi tidak menerangkan operasi keseluruhan pasar tersebut secara serentak. Untuk menunjukkan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori mikro ekonomi terutama menerangkan tentang interaksi antara pembeli dan penjual di suatu pasar barang, misalnya di pasaran kopi atau karet.

b. Tingkah laku penjual dan pembeli
Teori mikro ekonomi menunjukkan (i) bagaimana seseorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang) untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dn (ii) bagaimana seseorang penjual/produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.

c. Interaksi di pasaran faktor
Aspek penting lain yang dianalisi teori mikro ekonomi adalah interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor-faktor produksi. Interaksi antara pembeli dan penjual faktor-faktor produksi di berbagai pasaran faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi yang akan digunakan.

B. Teori Mikro Ekonomi
Makro berati besar, dari arti kata “makro” tersebut sudah dapat diduga bahwa teori makro ekonomi membuat analisismengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandangan yang berbeda dari teori mikro ekonomi. Analisis makro ekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.

1. Penentuan kegiatan perekonomian
Analisis ini menerangkan tentang sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Analisis dalam makroekonomi merincikan pengeluaran agregat kepada 4 komponen: pengeluaran rumah tangga(biasanya disebut sebagai konsumsi rumah tangga), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan-perusahaan (biasanya juga disebut investasi) dan ekspor dan impor. Teori makro ekonomi meliputi juga analisis dalam berbagai aspek berikut:

a. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
b. Peranan uang dalam penentuan kegiatan ekonomi.

2. Masalah pengangguran dan inflasi
Teori makro ekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam mengenai berbagai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkatnya yang ideal.

Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya daalah lebih rendah dari pada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan menimbulkan pengangguran. Adakalanya permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi.

3. Peranan kebijakan pemerintah
Langkah-langkah pemerintah yang utama dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi merupakan aspek penting lainnya dari analisis dalam teori makro ekonomi. Langkah-langkah pemerintah yang utama dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi dibedakan kepada dua bentuk kebijakan yaitu: kebijakan fiskal, adalah upaya pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya denganmaksud untuk mempengaruhi tingkat perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tuhjuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.

Author:

Facebook Comment