Metodologi Penelitian

BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN

A.      Metodologi Penelitian
Metode Merupakan cara yang telah ditentukan untuk memecahkan suatu masalah. Semakin baik suatu sistematis metode maka pencapaian tujuan penelitian semakin efektif.
Penelitian budaya pada prinsipnya merupakan penelitianyang pengkajiannya cukup detail. Namun juga tidak berarti penelitian budaya itu merupakan hal yang sangat serba sulit. Penelitian budaya tidak harus dilakukan oleh antropolog, sejarawan, budayawan, dan sebagainya. Penelitian budaya boleh dilakukan oleh siapa saja, karena yang paling penting dalam penelitian budaya adalah penguasaan atas metode.
Nazir dalam Nugrahaningsih (2012:106) Mengatakan bahwa: “Penelitian adalah suatu proses pencarian sesuatu hal yang sangat sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan–aturan yang berlaku“.
Maryeani (2005:60) Mengatakan bahwa: “Data penelitian kualitatif bisa berupa tulisan, rekaman, ujaran secara lisan, gambar, pertunjukan kesenian, dan berbagai bentuk data yang biasa ditranposisikan sebagai teks, dan data tersebut biasa bersumber dari hasil survey, observasi, wawancara, dokumen, rekaman, hasil evaluasi dan sebagainya”.

B.       Lokasi  Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan didaerah Simalingkar tepatnya disanggar tari Fanayama Simalingkar Medan yang terletak dijalan Pinus Raya Simalingkar Medan. Sanggar ini merupakan tempat dimana masyarakat Nias Selatan dikota Medan melakukan aktifitas belajar kesenian daerahnya, Waktu Penelitian dan proses penelitian telah dilaksanakan sebelum pelaksanaan seminar proposal dengan mengambil data–data berupa dokumentasi berbentuk foto dan video. Dan studi kepustakaan akan dikuatkan dalam bentuk wawancara, serta melihat langsung pertunjukan yang akan dilaksanakan.

C.      Populasi Dan Sampel
1.    Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari sebuah objek yang akan diteliti. Setiap penelitian tertentu harus berhadapan dengan objek persoalan yang sedang diteliti 
Sugiono (2010:80) mengatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuk yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Nias yang ada di Jalan Pinus Raya Simalingkar Medan, seniman tradisional Nias yang ada di sanggar tari Fanayama Simalingkar Medan.

2.    Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari populasi, Menurut Sugiono (2011:80) yang mengatakan bahwa : Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maksudnya adalah bila populasi besar dan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi harus betul–betul reprensentatif atau mewakili.
Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik Sampling Purposive. Sugiono (2008:124) mengatakan bahwa: “ Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengann pertimbangan tertentu”. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik disuatu daerah maka sampel sumber datanya orang yang ahli pada bidang politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
Berdasarkan pendapat Sugiono diatas maka sampel dalam penelitian ini adalah: 6 (enam) orang Masyarakat Nias yang ada di Jalan Pinus Raya Simalingkar Medan, 4 (empat) orang masyarakat Nias yang tinggal didaerah Simalingkar, satu orang seniman tradisional Nias yang ada di sanggar tari Fanayama Simalingkar Medan, 2 (dua) orang Penyanyi, dan 4 (Empat) orang para penari moyo (Tari Elang).
D.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka penulis tidak akan  mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan (Sugyono dalam Nugrahaningsih, 2012:172).
Sedangkan Burhan (2001:2) mengatakan bahwa penulis harus berusaha untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin  tentang fenomena yang menjadi suatu objek penelitian.
Dalam mengumpulkan data dari lapangan, peneliti mengunakan beberapa cara yang sesuai dengan topik kajian. Didalam pelaksanaannya peneliti menyiapkan data sebanyak mungkin. Ada beberapa tehnik dalam pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu: Observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan.

1.    Observasi dan Pengamatan
Menurut Aswita dan Thamrin (2009:31) menyatakan bahwa: “Observasi adalah cara menghimpun bahan–bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap yang dijadikan sebuah objek pengamatan“.
Berdasarkan pendapat Aswita dan Thamrin diatas maka pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dengan ikut dalam objek proyek yang ingin diteliti “Pergeseran Fungsi Musik Gondra Pada Tari Moyo (Tari Elang) Masyarakat Nias disanggar Tari Fanayama Simalingkar Medan“.
2.    Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak yaitu wawancara sebagai penguji/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mewawancarai beberapa narasumber, bahan yang ingin diteliti dan metode ini dihasilkan secara langsung, Heru Drianto dalam buku  Burhan (2009:2) mengatakan bahwa: “Wawancara adalah proses percakapn dengan maksud untuk mengontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan  dengan orang yang diwawancarai.
Selain menurut Koentjaningrat dalam Lydia (2011:20) menyatakan bahwa kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi berdasarkan tiga kelompok yaitu persiapan wawancara, tehnik bertanya, dan pencatat hasil wawancara. Untuk memperoleh jawaban yang maksimal, maka penulis membuat daftar pertanyaan  sesuai dengan arah dan tujuan peneliti ini. Wawancara merupakan suatu proses  pengumpulan data yang  jelas. Tehnik wawancara mempunyai kelebihan yakni, penanyak dapat langsung menerangkan secara detail pertanyaan-pertanyaan yang diajukan  kepada narasumber. Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data karena peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti tentang pergeseran fungsi musik Gondra yang terjadi dalam mengiringi pertunjukan Tari Moyo (Tari Elang). Maka tujuan wawancara digunakan peneliti sebagai tehnik pengumpulan data karena peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dilakukan peneliti terhadap narasumber yang merupakan Salah satu masyarakat Nias yang ada di kota Medan, tokoh-tokoh seniman tradisional Nias yang ada di sanggar Tari Fanayama Simalingkar Medan yang mengetahui tentang sejarah pergeseran fungsi musik Gondra pada Tari Moyo (Tari Elang), Penyanyi, dan juga para penari moyo (Tari Elang).

3.    Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2008:329): “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya–karya dari seseorang dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (Life History), ceritera, biografi, dan juga peraturan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya berbentuk foto, gambar hidup, sketsa, dan lain sebagainya, misalnya dengan mengabadikan foto–foto, rekaman audio visual gambar pertunjukan tari dan musik dalam Tari Moyo  (Tari Elang).

4.    Studi Kepustakaan
Menurut Aziz (2007:42) mengatakan bahwa “Studi kepustakaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam rangka mencari landasan teoritis dari masalah penelitian. Selain itu studi kepustakaan juga merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi, sehingga penulis memastikan tidak ada variable penting dimasa lalu ditemukan berulang kali yang mempengaruhi atas masalah “
Kepustakaan merupakan sumber bacaan yang dapat membantu proses penelitian. Kegiatan ini merupakan cara untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data sekaligus sebagai media untuk melengkapi dan menganalisis data–data yang diperoleh dalam penelitian lapangan. Sumber kepustakaan yang dimaksud adalah berupa buku, makalah seminar proposal,dan skripsi.
Dari pendapat Aziz diatas bahwa studi kepustakaan merupakan dokumen dari tinjauan  menyeluruh terhadap karya publikasih, agar penelitian dapat memastikan tidak ada variabel yang ditemukan berulangkali yang mempengaruhi masalah. Selain itu pengumpulan data dapat diambil dari buku bacaan, artikel, dan referensi dari internet, peneliti juga berusaha mencari referensi lain berupa skripsi yang relevan terhadap judul penelitian ini.
Adapun tulisan yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Jurnal dalam Perpustakaan Etnomusicologi USU2009.Jurnal yang berjudul “Potensi Tari Maena dan Tari Moyo Sebagai Atraksi Budaya di Gunung sitoli” Jurnal ini sangat membantu peneliti sebagai referensi dalam mencari data mengenai tari moyo. Jurnal ini berisi tentang  Tari Maena dan Tari Moyo Sebagai Atraksi Budaya diGunungsitoli.
2.    Lestari Gowasa, dalam artikelnya yang berjudul “SejarahTari Moyo (Tari Elang)“.Artikel ini membahas mengenai Sejarah Tari Moyo   (Tari Elang) dalam budaya nias. Artikel ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui sejarah tari moyo (Tari Elang).
3.    Rieldram Sentrajava, dalam artikelnya yang berjudul “Tari Moyo    (Tari Elang) paling mencurhatkan ala pulau nias”. Artikel ini membahas tentang betapa indahnya sebuah persatuan dalam sebuah perdamaian seperti gerakan yang lemah gemulai pada Tari Moyo    (Tari Elang). Artikel ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui makna dalam setiap pergerakan dalam Tari Moyo         (Tari Elang).
4.    Yulia Afrianti, 2011 Skripsi ini berjudul“Pergeseran Budaya dalam Perkawinan Adat Nias Di Kota Medan’’ Skrispsi ini membahas mengenai Pergeseran budaya dalam perkawinan adat Nias di kota medan. Skripsi ini digunakan oleh peneliti sebagai referensi dalam mencari data mengenai Pergeseran budaya dalam perkawinan nias.
5.    Andrian M. Pakpahan, 2013 Skripsi ini berjudul “Pergeseran alat musik  tradisional dalam tradisi  masyarakat Nias Selatan  menjadi alat musik modern di Kota Medan” Skripsi ini membahas mengenai pergeseran alat musik tradisional dalam tradisi masyarakat Nias di kota Medan. Skripsi ini digunakan oleh peneliti sebagai referensi dalam mencari data mengenai Pergeseran fungsi alat musik tradisional Gondra masyarakat Nias.

E.       Teknik Analisis Data
Sugiono (2010: 24) Mengatakan bahwa : “Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit–unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari.
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data tersebut dianalisis dengan cermat dan dengan hati–hati, untuk mendapatkan sebuah hasil yang akurat dan terpercaya. Selanjutnya hasilnya dapat dilihat dalam bentuk laporan ilmiah atau skripsi.

Author:

Facebook Comment